Cuma sebagai dokumentasi kenang2an cerita dr Om Eksak buat RaDiAl...ini udah ke 2 kalinya RAdIaL jd aktor utama di cerita OM eKSAK....makasi sekali lagi ya Om. :D
"Assalamu 'alaikum...!", setelah kemaren nge-wall di FB, hari ini gue jadi berkunjung ke Jambi dimana Mimi RaDiAl bersemayam.
"Wa 'alaikum salam! Eh, elu sak! Masuaklah! Mimi lai masak ko, maenlah lu jo anak-anak!"
"Oke, Mi!", jawab gue. Gue liat anak-anak Mimi lagi maen di serambi rumah. Tapi ada gadis kecil laen yang gue baru pertama kali liat.
"Bis, bis apa yang paling keren?", suara Rani yang udah gak asing lagi. Yang laen pada geleng-geleng pala. Rani bangga teka-tekinya gak terpecahkan. Tapi...
"Bisa jadi Kak eksak, tuh!", tiba-tiba gue dateng ngerusak acara anak-anak.
"Ahh... Kak eksak! Mestinya Kak Rani yang jawab!", Rani cemberut.
"Ye... Kak Rani kan yang ngasih tebakan?", kata gue. Tapi Rani tetep manyun. Tiba-tiba ada yang dateng dari dapur.
"Ko eksakta?", ternyata ada Bu Mugniar disini.
"Eh, Bu Mugniar! Disini juga?", gue surprise.
"Iya, nih! Mimi manelpong suruhki datan mambantu masak! Ko mauki maen anne alloa. Eh, iya ini Athifah!", kata Bu Mugniar sambil ngenalin gadis kecil yang gue liat tadi.
"Athifah, ini Kakak eksak! Tanya ji apaki nang biasa Athifah tanya ka Mama!", kata Bu Mugniar lagi.
"Athifah...", sapa gue ke gadis kecil itu.
"Iyah...", Athifah malu-malu. Kayak iklan ajah!
"Apaki nang Athifah mau tanya? Nantipi kak eksak jawab.", tanya gue. Tapi Athifah cuma tersipu malu.
"Oke, deh! Sambil nunggu maghrib, kita maen tebak-tebakan aja, yuk!", ajak gue.
"Kan dari tadi kita udah maen itu!", jawab Rani masih sewot. Gue cuma tersenyum.
"Kak Rani kok masih cemberut, sih? Entar puasanya gak dapet pahala, lho...", kata gue.
"Kalo gitu biar kak eksak aja yang ngasih tebakan! Kak Rani, Kak Diya, Dede Alva dan Athifah, semua boleh jawab.", kata gue lagi. Anak-anak keliatannya antusias.
"Pertanyaan pertama! Siapa nama istri tercinta Rasulullah Muhammad SAW?"
"Siti Khodijah!", jawab Rani cepat.
"Dia princess!", tambah Diya.
"Mimi pernah cerita!", kata Alva.
"Yup! Bener banget! Princess Khodijah! Athifah tau?", gue ngeliat Athifah yang diem.
"Itu idola Mama! Mama juga kasih tau saya!", angguk Athifah mantap.
Perlu kiranya menampakkan siapa yang patut diidolakan untuk anak-anak sedini mungkin. Tapi gue ngerasa takjub di sini. Semoga nantinya anak-anak ini berguna bagi agama dan bangsa.
"Kedua! Siapa putri tersayang Nabi Muhammad dan Siti Khodijah?", tanya gue lagi.
Anak-anak saling pandang. Atau cuma geleng-geleng kepala kalo ngerasa dipandang yang laen. Akhirnya mereka memandang gue yang emang sedap dipandang.
"Rani gak tau, Kak!"
"Siapa Dia?"
"Pasti secantik Princess Khodijah!", anak-anak menebak-nebak.
"Dialah Siti Fatimah Az-Zahra", jawab gue. "Dialah yang ngerawat Rasulullah sepeninggal Bunda Khodijah. Waktu itu Dia masih 6 tahun. Tapi Dia mencoba menampakkan sosok Princess di sisi Rasulullah. Makanya Rasulullah sayang banget ama Siti Fatimah!"
"Ooo...", sambut anak-anak.
"Saya suka... Saya suka...", seneng ngeliat anak-anak nemuin idola barunya. ;-)
"Ketiga! Siti Fatimah punya suami yang juga anak dari pamannya Rasulullah.", kali ini gue gak nanya.
"Siapa yang beruntung menikah dengan Siti Fatimah?", tanya Rani. Ini yang gue tunggu. Antusiasme dan semangat anak-anak dalam mengenal tokoh Islam.
"Ali bin Abu Tholib! Sosok pemberani yang pandai. Gak ada pertanyaan yang gak terjawab olehnya, karna Beliau adalah pintu ilmunya Rasulullah!", jelas gue.
Wajah anak-anak berbinar. Wajah ujung tombak perjuangan bangsa dan agama. Pasti Bunda-bunda mereka bangga.
"Trus! Mau tau siapa anak-anak dari Ali bin Abu Tholib dan Siti Fatimah yang juga cucu-cucu kesayangan Rasulullah?"
"Mau... Mau... Mau!", lhoh! Kok ada suara emak-emak juga? Oh, ternyata para Bunda udah pada nongkrong di samping putra-putri mereka. Hehehe...
"Mereka adalah Hasan, Husein, Ummu Kultsum dan Zainab!"
"Kalo anak-anakku: Rani, Diya dan Alva!", kata Mimi sambil mengelus kepala ketiga anaknya.
"Kalo anak-anak saya: Athifah...", sambung Bu Mugniar sambil memeluk Athifah. "Yang di rumah ada si sulung Affiq dan si bungsu Afyad!"
Gue tersenyum ngeliat kemesraan mereka. Siapa cewek yang bakal ngasih gue anak? Kapan gue punya anak? Pastinya mereka juga yang bakal mewarisi kegantengan gue!
"Woyy!!! Ngelamun! Mikir apaan?!", Mimi ngagetin gue.
"Udah hampir Maghrib! Yuk kita siap-siap!", kata Bu Mugniar.
Gue ngelirik ke meja makan yang udah diserbu anak-anak duluan. Ada es kelapa muda, es cendol, es teler, es campur, es teh, es cincau, es lilin, es krim, nah! Kok es semua? ES = Ek-Sak! ---> penutupnya gak catchy! Harusnya kan ini:
Wassalaam... B-)
"Wa 'alaikum salam! Eh, elu sak! Masuaklah! Mimi lai masak ko, maenlah lu jo anak-anak!"
"Oke, Mi!", jawab gue. Gue liat anak-anak Mimi lagi maen di serambi rumah. Tapi ada gadis kecil laen yang gue baru pertama kali liat.
"Bis, bis apa yang paling keren?", suara Rani yang udah gak asing lagi. Yang laen pada geleng-geleng pala. Rani bangga teka-tekinya gak terpecahkan. Tapi...
"Bisa jadi Kak eksak, tuh!", tiba-tiba gue dateng ngerusak acara anak-anak.
"Ahh... Kak eksak! Mestinya Kak Rani yang jawab!", Rani cemberut.
"Ye... Kak Rani kan yang ngasih tebakan?", kata gue. Tapi Rani tetep manyun. Tiba-tiba ada yang dateng dari dapur.
"Ko eksakta?", ternyata ada Bu Mugniar disini.
"Eh, Bu Mugniar! Disini juga?", gue surprise.
"Iya, nih! Mimi manelpong suruhki datan mambantu masak! Ko mauki maen anne alloa. Eh, iya ini Athifah!", kata Bu Mugniar sambil ngenalin gadis kecil yang gue liat tadi.
"Athifah, ini Kakak eksak! Tanya ji apaki nang biasa Athifah tanya ka Mama!", kata Bu Mugniar lagi.
"Athifah...", sapa gue ke gadis kecil itu.
"Iyah...", Athifah malu-malu. Kayak iklan ajah!
"Apaki nang Athifah mau tanya? Nantipi kak eksak jawab.", tanya gue. Tapi Athifah cuma tersipu malu.
"Oke, deh! Sambil nunggu maghrib, kita maen tebak-tebakan aja, yuk!", ajak gue.
"Kan dari tadi kita udah maen itu!", jawab Rani masih sewot. Gue cuma tersenyum.
"Kak Rani kok masih cemberut, sih? Entar puasanya gak dapet pahala, lho...", kata gue.
"Kalo gitu biar kak eksak aja yang ngasih tebakan! Kak Rani, Kak Diya, Dede Alva dan Athifah, semua boleh jawab.", kata gue lagi. Anak-anak keliatannya antusias.
"Pertanyaan pertama! Siapa nama istri tercinta Rasulullah Muhammad SAW?"
"Siti Khodijah!", jawab Rani cepat.
"Dia princess!", tambah Diya.
"Mimi pernah cerita!", kata Alva.
"Yup! Bener banget! Princess Khodijah! Athifah tau?", gue ngeliat Athifah yang diem.
"Itu idola Mama! Mama juga kasih tau saya!", angguk Athifah mantap.
Perlu kiranya menampakkan siapa yang patut diidolakan untuk anak-anak sedini mungkin. Tapi gue ngerasa takjub di sini. Semoga nantinya anak-anak ini berguna bagi agama dan bangsa.
"Kedua! Siapa putri tersayang Nabi Muhammad dan Siti Khodijah?", tanya gue lagi.
Anak-anak saling pandang. Atau cuma geleng-geleng kepala kalo ngerasa dipandang yang laen. Akhirnya mereka memandang gue yang emang sedap dipandang.
"Rani gak tau, Kak!"
"Siapa Dia?"
"Pasti secantik Princess Khodijah!", anak-anak menebak-nebak.
"Dialah Siti Fatimah Az-Zahra", jawab gue. "Dialah yang ngerawat Rasulullah sepeninggal Bunda Khodijah. Waktu itu Dia masih 6 tahun. Tapi Dia mencoba menampakkan sosok Princess di sisi Rasulullah. Makanya Rasulullah sayang banget ama Siti Fatimah!"
"Ooo...", sambut anak-anak.
"Saya suka... Saya suka...", seneng ngeliat anak-anak nemuin idola barunya. ;-)
"Ketiga! Siti Fatimah punya suami yang juga anak dari pamannya Rasulullah.", kali ini gue gak nanya.
"Siapa yang beruntung menikah dengan Siti Fatimah?", tanya Rani. Ini yang gue tunggu. Antusiasme dan semangat anak-anak dalam mengenal tokoh Islam.
"Ali bin Abu Tholib! Sosok pemberani yang pandai. Gak ada pertanyaan yang gak terjawab olehnya, karna Beliau adalah pintu ilmunya Rasulullah!", jelas gue.
Wajah anak-anak berbinar. Wajah ujung tombak perjuangan bangsa dan agama. Pasti Bunda-bunda mereka bangga.
"Trus! Mau tau siapa anak-anak dari Ali bin Abu Tholib dan Siti Fatimah yang juga cucu-cucu kesayangan Rasulullah?"
"Mau... Mau... Mau!", lhoh! Kok ada suara emak-emak juga? Oh, ternyata para Bunda udah pada nongkrong di samping putra-putri mereka. Hehehe...
"Mereka adalah Hasan, Husein, Ummu Kultsum dan Zainab!"
"Kalo anak-anakku: Rani, Diya dan Alva!", kata Mimi sambil mengelus kepala ketiga anaknya.
"Kalo anak-anak saya: Athifah...", sambung Bu Mugniar sambil memeluk Athifah. "Yang di rumah ada si sulung Affiq dan si bungsu Afyad!"
Gue tersenyum ngeliat kemesraan mereka. Siapa cewek yang bakal ngasih gue anak? Kapan gue punya anak? Pastinya mereka juga yang bakal mewarisi kegantengan gue!
"Woyy!!! Ngelamun! Mikir apaan?!", Mimi ngagetin gue.
"Udah hampir Maghrib! Yuk kita siap-siap!", kata Bu Mugniar.
Gue ngelirik ke meja makan yang udah diserbu anak-anak duluan. Ada es kelapa muda, es cendol, es teler, es campur, es teh, es cincau, es lilin, es krim, nah! Kok es semua? ES = Ek-Sak! ---> penutupnya gak catchy! Harusnya kan ini:
Wassalaam... B-)
memiliki nasib yang sama dengan mas eksak, lagi galau, mau nentuin istri yang kayak gimana buat hari esok, hehe
BalasHapusihiirrrr....ikut prihatin aja ya Om Boll :P
HapusWah seru nìh ceritanya mi.. Cik awi sampai senyum2 ngebacanya.
BalasHapusasal senyumnya jgn kliatan org ya Om. ntar di gelandang pak RT lagi hehehe
Hapusmks udah baca crita RaDiAl OM Awi :D
jadi nambah wawasan mengenai ummul mukminin ;) terimakasih atas postingnya ;)
BalasHapusterima kasih lah pada yg buat tulisan ini mas, Eksak : http://ex3onfire.blogspot.com :D
Hapusnice post mi...
BalasHapusbtw fotonya keren...
mimi malah iri dg vector2 yg Vye bikin, kapan2 buatin utk RaDiAl yaaa
HapusOm Eksak itu pinter juga ya.. Kapan ya Om Eksak mampir ke rumah Valeska?
BalasHapusayooo..request langsung sama om nya deh heheh
Hapusmentang2 pendongengnya om Eksak menu buka puasanya Es semua.. Hihihi...
BalasHapusnarsis bin pede itu lah penyakit yg belom bs sembuh dr om Eksak bun hihihi
Hapushadir untuk meramaikan suasana.
BalasHapussalam kenal
blogwalking
salam kenal kembali...mks sudah mampir
Hapusfotonya keren tuhh ngeditnya pake apatuhh
BalasHapusitu vector hsil teman blogger jg mas :D
Hapusselamat berlebaran , maaf lahir bathin
BalasHapussama2 om candra, maaf lahir bathin jg
Hapushihihi lucuuuuu XD
BalasHapushihihihiihi...apa yg lucu tante Maya ?? :P
HapusSelamat Berhari Raya, Mbak.
BalasHapusSemoga hari-hari penuh kebahagiaan.
Salam kenal
wah,,telat replynya ya, maaf lahir batin jg ya mas. salam kenal kembali
HapusMohon maaf lahir batin ya
BalasHapusmaaf lahir bathin jg om kharis
Hapussiapa nama anak gue?
BalasHapusjawabannya:
tanya sama emaknya (baca: mikha tambayong)
Amin utk obsesi lebaynya ya om hahahah
HapusHaha.. lucu eh.. :D
BalasHapusjd ikutan mikir pingin jawab cepet2 pertanyaannya.. :D
emang tau jawabannya om hanan >>>?? wgwgwgwgwg
Hapusbagian akhir kok isinya es semua? kok laen2 es-nya?es kelapa muda, es cendol, es teler, es campur, es teh, es cincau, es lilin, es krim ha ha... ngelamu aja gaweannya......ha ha
BalasHapusbtw ane punya usul nih warna font dibuat agak kontras ajah agak susah baca soalnya (hanya usul)
tanya yg bikin ni cerita aja kang, kitamah ga ngerti knp ES semua demennya heheh
Hapusga mudeng kang,,ntar nunggu yg ahlinya turun gunung dulu :)
ane galau nentuin kerja atau resign :(
BalasHapushaaaaah ?!?!?!?!
Hapusmimi... ada award nih buat mimi, selamat mengerjakan PR ya... -> http://momogeo.blogspot.com/2012/09/liebster-award-2.html
BalasHapuso iya..sdh mampir kmrn, tp susah je PR nyah, ga dikerjain tp awardnya diambil boleh ga say ??
HapusDi sini kutemukan wawasan dalam menambah pengetahuan.
BalasHapusSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
sukses jg Om..
Hapusehm, di sisipi nilai agama juga dalam pembicaraannya ya. tapi aku paling suka yang BIS.. itu jadi tebakan baru buat aku. tenkyu
BalasHapusahhh,,dasar anak muda hehehe
Hapusini obrolan kisah nyata atau fiksi doang ya...sepertinya sulit membedakannya...penuh gelitikan hati tentang jodoh masa depan...semoga mendapat yang terbaik dalam pandangan ALLAH ya :)
BalasHapuscuma fiksi daeng,,tp tokoh2 nya minjem nama anak2. momennya pas ketika ramadhan kmrn
Hapusbagus nih ceritanya :D
BalasHapusmakasyii :D
Hapusazeh... mancap ceritanya :D
BalasHapusaseeeggg laah
Hapuskeren ceritanya,,,
BalasHapusbhahaha
eciyeeee.....
Hapusapaan tuh eciye...??
Hapusapa ya ?? musti di jawb getoh :P
Hapusya iyalah... masak dimasak??? #ngemut centong
Hapusweyy weyy weyy..la ambil lahan awak pula dia.
Hapuselo ngemut cangkul aja sonoh..huuusssstttt!!!
Semoga cerita ini akan dibuat film atau sinetron yang berbau islami..menyejukan hati :))
BalasHapussalam sore
gubraakkk!!!
Hapuswahahahaha gak kebayang ketampanannya dah hahahaha
BalasHapusmengenal agama dengan cerita untuk anak - kapan kapan kapaaaaannnn /(^_______^")
apa yg kapaan Ko..eh iya kk rani pencinta K-Pop ni,,apa dong lagu yg cocok buat dia ??
Hapuswachh ceritanya serru neh..
BalasHapussalam kenal je :D
Mantap blognya..
BalasHapussalam kenal ya sobat ^_^
mampir sejenak membawa yang gretongan.... EBOOK SEO TINGGAL SEDOT, MAMPIR YACH
BalasHapusklau gak salah.. putra putri Ali bin Abu Tholib itu sampai 30 orang.. siapa lagi ya selaen yang di sebut di atas..?!?! :(
BalasHapusjust mampir aja malem2 sob
BalasHapusIsshhh, pagi2 saya uda mbaca artikel ini dkantor :))
BalasHapusMARI BERWISATA
BalasHapusPANTAI PULANG SYAWAL GUNUNGKIDUL,YOGYAKARTA
halu... kunjungan sore,,, ^^
BalasHapusKunjungan di malam hari yang larut
BalasHapussalam kenal buat admin blog..
komentari artikel ini ya...
http://www.timkomte.com/2012/09/traffic-pengunjung-rumahku-turun.html
Kunjungan siang hari dhari sabtu...
BalasHapus